Si Ratu Telat #3
Lanjutan dari: Si Ratu Telat #2
Dua
hari setelahnya, Indi terbangun dan mensyukuri apa yang telah terjadi kemarin.
Semalam Indi sudah mulai bisa menyelesaikan satu per satu tugas yang ditundanya
beberapa pekan lalu. Walaupun belum semua, tapi setidaknya sudah ada yang
berhasil dikerjakan. Pagi ini Indi juga
terbangun
pukul 5:30, tak seperti biasanya. Ia bergegas bersiap-siap dan berangkat ke
kampus pukul 6:20. Sesampainya di kampus, Indi duduk di depan kelas sembari
menanti teman-teman yang lain.
“Ternyata enak juga ya berangkat gasik, tenang
gitu rasanya, nggak grusa-grusu”, batinnya, disusul bibirnya yang mengulum
senyum.
Kemudian
ketika waktu menunjukkan pukul 07:00 dan teman-teman mulai berdatangan, berbagai komentar mulai bermunculan.
“Wah
si ratu telat hari ini sudah nggak telat lagi ya, mantap deh!”, puji Kak
Priska.
“Weh
Indi, tumben dah sampe kelas jam segini”,
kata Karin sembari tertawa.
“Update story
jangan lupa. Pencapaian luar biasa seorang Indi pukul 7 kurang sudah sampai di depan kelas”, ledek Puspa.
“Oh ya jelas sudah, dunia
harus tahu Indi berangkat lebih awal hari ini. Yak, bisa langsung dilihat di story
terbaru
saya ya,” ujarnya menyombongkan diri.
Beragam
komentar yang bermunculan itu tak terlalu dipikirkan Indi. Ia justru senang
karena mulai berubah
pelan-pelan. Rasanya seperti terlalu
cepat memang perubahannya, tapi ia tak peduli. Katanya hasil tidak akan
mengkhianati usaha, kan? Ia mungkin belum menemukan sampai saat ini
terkait hal yang membuatnya begitu malas di semester V ini. Tapi ia begitu
mensyukuri sebab teguran
dosennya di hari Senin lalu dan komentar dari
teman-temannya justru membuatnya kembali. Kembali setidaknya seperti Indi yang
dulu, Indi yang rajin di semester I.
Karena terkadang, tamparan memang lebih bisa menyadarkan
daripada perkataan manis penuh pujian.
Comments
Post a Comment