Posts

Showing posts from October, 2018

Berbagi Bahagia

                                                                         Teruntuk kamu: pemberi dan penerima bahagia. Kemarin, kurang lebih pukul 22.00 WIB aku baru saja pulang dari kampus. Senin kemarin memang ada acara untuk anak-anak Sosiologi di kampus, maka pulangku agak larut. Aku pulang lewat jalan yang biasa kulalui. Lalu tiba-tiba dari arah berlawanan ada driver Go-Jek beserta penumpangnya hendak menyeberang. Seluruh kendaraan di depanku melewatinya. Namun dengan susah payah kakiku menginjak rem dan membiarkan mereka menyeberang. Dan tak kusangka respons mereka begitu menyejukkan. Mereka tersenyum dan mengacungkan jempol. Aku pun membalasnya dengan senyum.   Lalu aku melanjutkan perjalananku. Kemudian tiba-tiba terlintas banyak hal di pikiranku. Aku teringat homili seorang Romo saat misa peringatan 1000 hari di lingkunganku. Intinya begini, “Berbuat kebaikan pada sesama itu bisa dilakukan dengan sederhana. Contohnya dengan berbagi sedikit rezeki. Seperti ketika Anda memb

Mereka Tak Sekedar Baik

Sebetulnya aku ingin menyicil tugas malam Sabtu kemarin, ya tentu agar tak selesai dengan waktu yang mepet saja. Tapi apa daya, rasa kasihan karena anggota yang datang rapat hanya sedikit ternyata lebih kuat ketimbang semangat untuk mengerjakan tugas. Kami hanya berlima saja, itupun karena ada 2 orang lain yang tak lain adalah pendamping kami di organisasi ini. Kalau tak ada mereka, artinya jelas kami hanya bertiga saja. Eh tidak, sebetulnya kami berenam, yang satu lagi adalah seorang anak kecil yang mungkin usianya sekitar 9-10 tahun. Ia duduk di sebelah pendamping kami, seperti dekat sekali. Tapi entahlah, aku tidak tahu ia siapa, karena keterlambatanku. Usai rapat kami makan di sebuah warung makan bakmi jowo. Itupun karena diajak oleh pendamping kami. Kalau tidak, mungkin kami akan langsung kembali ke rumah masing-masing. Ya, aku memang tak ingin bercerita soal rapatnya, tapi kisah setelah rapat malam itu. Kami saling bercerita banyak dengan mereka, pendamping kami. Pendampi

Perihal Bahagia

Tentang kamu malam itu. Hari itu aku senang sekali, karena bertemu kamu. Pun boleh berkesempatan lagi satu motor denganmu, setelah sekian pekan berlalu. Sesederhana itu memang, perihal bahagia.     Ini hanya berkat sebuah undangan, yang harus dibagikan kepada begitu banyak teman. Namun yang hadir malam itu hanya 4 orang saja. Mau tak mau kami pergi berdua-dua, yang satu ke arah barat, yang lain lagi ke arah timur. Mereka yang ke arah barat mendatangi rumah-rumah yang berdekatan, cukup banyak memang, tapi hanya satu wilayah saja. Sedangkan kami yang ke arah timur, hanya sedikit undangan yang kami bagikan, namun rumah-rumah yang kami datangi lokasinya menyebar. “ Yes”, batinku. Aku justru senang, karena bisa punya banyak waktu untuk berlama-lama denganmu.   Perjalanan dimulai. Sedikit menyesalku, walau tetap senang. Karena sepanjang perjalanan itu kami tak banyak bicara dan berbagi cerita. Tetap saling bicara memang, hanya tak banyak saja. Entah. Mungkin merasa aneh atau bingung